Selasa, 16 Februari 2010

Februari 2010

ORGAN REPRODUKSI BETINA
Organ Reproduksi Betina dibedakana menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
􀀹 Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan membatasi vulva.
􀀹 Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti :
􀀹 Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.
􀀹 Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
2. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
3. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
5. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
6. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
􀀹 Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
􀀹 Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
􀀹 Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
7. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
8. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
9. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/1953313-alat-kelamin-betina/


Tuesday, December 22, 2009
meKaniSme hoRmoNaL siStem RepRoduKsi beTinA, PubeRtaS beBeRaPa heWaN, sikLuS eStRus heWAn
Learning Objective
1. Mengetahui Mekanisme Hormonal Sistem Reproduksi Betina
2. Mengetahui tentang Pubertas pada Beberapa Spesies ( Pengertian, Waktu, dan Ciri – Ciri ).
3. Mengetahui tentang Siklus Estrus pada Hewan Betina di Beberapa Spesies ( Waktu, Ciri – Ciri, dan Fase – Fasenya ).

Pembahasan
Mekanisme Hormona Sistem Reproduksi Betina


Kelenjar adenohypophysa mensekresikan tiga hormone gonadotropin, FSH, LH dan LTH (prolaktin). Hormone – hormone ini sangat penting dalam pengaturan ovarium dan tetes untuk produksi ovum dan spermatozoa dan pelepasan hormone – hormone gonadal yaitu, tetstosteron, estradiol dan progesterone (Toelihere, 1979)
Follicle Stimulating Hormon (FSH), merupakn suatu glikoprotein dengan berat molekul sekitar 67000. Hormone ini larut dalam air dan stabil pada pH 4 – 11. Fungsi utama FSH adalah stimulasi pertumbuhan dan pematangan folikel di dalam ovarium (Toelihere, 1979)
Luteinizing Hormon (LH), suatu glikoprotein tetapi unsure hydrat arangnya tidak penting untuk aktivitas. LH dan FSH bekerja sama untuk menstimuler pematangan folikel dan pelepasan estrogen. Setelah pematangan folikel, LH menyebabkan ovulasi dengan menggertak pemecahan dinding sel dan pelepasan ovum (Toelihere, 1979)
Luteotropic Hormon (LTH) atau Prolaktin, suatu hormone protein dengan berat molekul 22.000 – 35.000. LTH di inaktifkan oleh pepsin, trypsin dan zat – zat lainnya yang bereaksi dengan kelompok asam amino bebas tetapi bukanlah suatu glikoprotein sepert gonaadotropin lainnya (Toelihere, 1979)
Prolaktin sebagai suatu hormone reproduksi karena kesanggupannya merangsang laktasi pada mamalia dan pertumbuhan temolok pada burung merpati. Jadi, prolakitin merupakan esensial untuk pemberian makanan kepada anak – anak spesies tersebut. Prolaktin juga menstimuler tingkahlaku maternal (keibuan) seperti sifat mengeram dan kelakuan pemberian makanan memakai makanan yang telah dicerna pada unggas dan sebagainya (Toelihere, 1979).
ACTH
a. Merupakan hormon protein yang disekeresikan dari hipofisis anterior.
b. Merangsang pelepasan glukokortikoid dari korteks adrenal, yang mana mempunyai fungsi untuk membantu proses kelahiran dan merangsang sintesis air susu.
Estrogen
a. Manifestasi tingkah laku kawin betina.
b. Membantu proses perkembangan saluran kelenjar mammae.
c. Perkembangan sifat kelamin sekunder.
Progesteron
a. Menghambat tingkah laku kawin.
b. Merawat kebuntingan dengan cara mengahambat kontraksi uterus dan meningkatkan perkembangan kelenjar endometrium.
c. Meningkatkan perkembangan alveoli kelenjar mammae.
Oxytosin
a. Membantu transport spermatozoa dan ovum dalam saluran reproduksi betina dengan cara meningkatkan kontraksi otot polos dalam uterus dan oviduct.
b. Merangsang kontarksi uterus selama proses kelahiran.
c. Merangsang epitel kelenjar mammae untuk mensekresikan air susu.
Prolaktin
a. Meningkatkan reseptor cite LH d korpus luteum.
b. Membantu perkembangan kelenjar mammae.
c. Membantu dalam sintesis air susu.
Relaksin
a. Merupakan hormon polipeptid yang dihasilakan di korpus luteum.
b. Konsentrasinya meningkat saat proses kebuntingan.
c. Menyebabkan relaksasi ligamentum pelvis dan memperlunak jaringan ikat uterus untuk menyediakan perluasan yang diperlukan untuk fetus yang sedang tumbuh.
(Anonim, 2003).

Pubertas pada Beberapa Spesies ( Pengertian, Waktu, dan Ciri – Ciri ).
Pubertas adalah umur atau waktu dimana organ – organ reproduksi mulai berfungsi dan perkembang biakan dapat terjadi. Pada hewan jantan, pubertas ditandai oleh kesanggupan berkopulasi dan menghasilkan sperma disamping perubahan – perubahan kelamin skunder lain. Pada hewan betina pubertas dicerminkan oleh terjadinya estrus dan ovulasi. Sebelum pubertas, saluran reproduksi betina dan ovarium perlahan – lahan bertambah ukuran dan tidak menunjukkan aktivitas fungsional. Pertumbuhan yang lambat ini sejajar dengan pertumbuhan berat badan sewaktu hewan berangsur dewasa ( Toelihere, 1985 ).
Pubertas, kecuali pada pada hewan – hewan yang bermusim, umumnya terjadi apabila berat dewasa hamper tercapai dan kecepatan pertumbuhan mulai mennurun. Hal ini berarti bahwa timbulnya pubertas mungkin berhubungan melalui beberapa jalan dengan suatu perubahan keseimbangan antara pengeluaran gonadotropin dan hormone pertumbuhan oleh kelenjar adenohypophisa. Umur dan berat hewan sewaktu timbulnya pubertas berbeda – beda menurut species. Karena pengaruh lingkungan, estrus sering terjadi pada umur yang sedemikian rendahnya sehingga apabila terjadi konsepsi maka kelahiran akan berbahaya karena kelahiran ( Toelihere, 1985 ).
Masa Pubertas :

1. Kuda 10 – 24 bulan
2. Sapi, bangsa eropah 6 – 18 bln
3. Sapi, Brahman dan zebu 12 – 30 bln
4. kerbau 2-3 thn
5. Domba 6 – 12 bulan
6. babi 5-8 bulan ( Toelihere, 1985 ).

Faktor – Faktor Yang Memepengaruhi Pubertas :
a. Musim ( Musim kawin, potong, 4 musim, dll )
b. Suhu ( Suhu yang panas menghambat pubertas )
c. Makanan ( Pakan jelek mempengaruhi pubertas )
d. Faktor – faktor genetik ( bangsa, strain, persilangan dan inbreeding ( Toelihere, 1985 ).

Siklus Estrus pada Hewan Betina di Beberapa Spesies ( Waktu, Ciri – Ciri, dan Fase – Fasenya ).
Tabel perbedaan spesies pada berbagai karakteristik dari siklus estrus.
Sapi Domba Babi Kuda Kerbau
Siklus Estrus (hr) 21 17 20 22 21
Metestrus (hr) 3-4 2-3 2-3 2-3 2-3
Diestrus (hr) 10-14 10-12 11-13 10-12 13-15
Proestrus (hr) 3-4 2-3 3-4 2-3 2-3
Estrus (jam) 12-18 24-36 48-72 4-8 hr 30-40
Ovulasi 10-12 jam post estrus Akhir estrus Mid estrus 1-2 hari sebelum akhir estrus Beberapa jam sesudah estrus
(Anonim, 2003).

Selama estrus, sapi betina menjadi sangat tidak tenang, kurang nafsu makan, dan kadang – kadang menaiki sapi – sapi betina lain dan akan diam berdiri bila dinaiki. Vulava tersebut akan membengkak. Memerah dan penuh dengan sekresi mucus transparan yang menggantung dari vulva atau terlihat di pangkal ekor.
Kucing betina pertama kali birahi saat berumur 7-8 bulan atau 10-11 bulan dimana berlangsung selama 7-10 hari, dan siklus birahi akan berulang setelah 1,2-3 bulan. Tanda kucing betina birahi antara lain suara menjadi berat dan keras, suka berguling- guling, agresif, dan nafsu makan menurun.
Pada betina, birahi ditunjukkan oleh peningkatan suhu di bagian sekitar vagina yang dikenal istilah "3A" yang merupakan singkatan tiga pertanda dalam bahasa Jawa untuk menunjukkan keadaan birahi: abang, abuh, anget (merah, membengkak, hangat).
Proestrus
Pada pemeriksaan perektal, sapi-sapi yang proestrus terlihat menciri dengan tonus uteri meningkat, tegang, dan teraba melingkar. Servik mengalami relaksasi gradual dan makin banyak mucus yang tebal. Vulva membengkak, keluar leleran jernih transparan. Ovarium pada fase ini akan teraba corpus albikan yang berasal dari korpus luteum yang mengalami atropi, mengecil dan diganti oleh masa yang menyerupai tenunan pengikat. Corpus albikan ini teraba sangat keras dan kecil. Pada fase ini juga akan teraba folikel de graaf yang tumbuh cepat oleh pengaruh FSH, mulai matang dan akan mencapai puncaknya pada fase estrus dan akhirnya folikel tersebut akan mengovulasikan sebuah ovum pada waktu 10-15 jam sesudah akhir estrus.
Estrus
Sapi yang birahi (fase estrus) ditandai dengan adanya kemerahan, kebengkakan dan alat kelamin luar yang hangat, adanya lendir yang kental dan bersih yang menggantung keluar dari alat kelamin dan diikuti dengan tingkah laku homoseksual, suara bengah-bengah pada sapi tersebut. Jika dipalpasi perektal maka uterus terasa kontraksi, tegang, mengeras dengan permukaan tidak rata, cervik relaksasi dan pada ovarium terdapat folikel de graaf yang membesar dan sudah matang.
Metestrus
Menjelang pertengahan sampai akhir metestrus, uterus menjadi agak lunak karena pengendoran otot uterus. Kontraksi uterus intermitten. Folikel sudah mengalami ovulasi. Ovarium akan teraba cekung karena folikel mengalami ovulasi dan terbentuk korpus luteum baru dengan konsitensi menyerupai jantung. Tiga ekor sapi dalam fase metestrus awal, dimana korpus luteum belum terbentuk dan pada ovarium akan teraba ada cekungan bekas ovum yang sudah diovulasikan dari folikel yang sudah matang. Pada fase ini sekresi mukus vagina berkurang dan epithel karunkula uterus hiperemis.
Diestrus
Pada fase ini ovarium didominasi oleh korpus luteum yang teraba dengan bentuk permukaan yang tidak rata, menonjol keluar serta konsistensinya agak keras dari korpus luteum pada fase metestrus. Korpus luteum ini tetap sampai hari ke 17 atau 18 dari siklus estrus. Uterus pada fase ini dalam keadaan relak dan servik dalam kondisi mengalami kontriksi. Fase diestrus biasanya diikuti pertumbuhan folikel pertama tapi akhirnya mengalami atresia sedangkan pertumbuhan folikel kedua nantinya akan mengalami ovulasi.
( Jogjavet, 2008 ).
Fase – Fase Siklus Estrus :
1. Proestrus
a. Merupakan fase sebelum estrus.
b. Periode dimana folikel De Graff muali tumbuh dibawah pengaruh FSH dan menghasilkan estradiol yang semakin bertambah konsentrasinya.
c. Sistem reproduksi betina memulai persiapan untuk pelepasan ovum dari ovarium.
d. Terjadi peningkatan dalam pertumbuhan sel-sel epitel dan lapisan bersilia tuba falopii, pengingkatan vaskularisasi dalam mukosa uteri dan peningkatan dalam tebal dan vaskularisasi epitel vagina.
e. eningkatan pertumbuhan folikel di bawah pengaruh FSH à mulai produksi estrogen à level estrogen meningkat, dan progesteron menurun.

2. Estrus
a. Merupakan periode dimana betina reseptif terhadap pejantan dan siap untuk dikawini.
b. Tuba falopii menegang, epitel menjadi matang, dan silia menjadi aktif, hal ini menyebabkan kontraksi tuba falopii dan ujung tuba yang berfimbria mendekati ke ovarium.
c. Penerimaan pejantan selama estrus dikarenakan pengaruh estradiol ke sistem saraf pusat yang menyebabkan libido betina meningkat.
d. Ovulasi biasanya terjadi pada akhir fase estrus.
e. Ditandai pengaruh puncak estrogen pada organ kelamin

3. Metestrus
a. Periode dimana korpus luteum tumbuh cepat dari sel-sel granulose folikel yang telah pecah dibawah pengaruh LH dari adenohipofisis.
b. Uterus mengadakan persiapan untuk menerima dan memberi makan embrio.
c. Pada sapi, selama metestrus awal pada epitel karunkula uterus sangat hipermis dan terjadi hemorhagia kapiler, hal inilah yang disebut perdarahan metestrus.
d. Pada anjing dan kucing, fase ini disertai fase pseudopregnancy (kebuntingan semu).
e. Apabila tidak terjadi kebuntingan maka saluran reproduksi kembali ke keadaan kurang aktif, disebut diestrus.
f. Tahap peralihan, estrogen menurun dan progesteron mulai naik.

4. Diestrus
a. Merupakan periode terkahir dan terlama dari siklus estrus.
b. Korpus luteum menjadi matang dan pengaruh progesteron terhadap saluran reproduksi menjadi nyata.
c. Endometrium menebal dan kelenjar endometrium berhipertrofi.
d. Selaput mukosa vagina pucat dan otot uterus menngendor.
e. Mulai terjadi perkembangan folikel primer dan folikel sekunder, lalu kembali lagi ke periode proestrus.
f. Pada beberapa spesies bukan polyestrus, maka terjadi periode anestrus.
g. Pengaruhi hanya progesterone

5. Anestrus
a. Ditandai dengan organ dan saluran reproduksi yang tenang dan tidak berfungsi.
b. Contohnya: uterus mengecil dan mengendor.
c. Terjadi bila tidak ada fertilisasi, merupakan periode yang panjangnya bervariasi, alat reproduksi relatif laten.
http://enifreaks.blogspot.com/2009/12/mekanisme-hormonal-sistem-reproduksi.html

KARSINOMA OVARIUM
22/02/2008 16:29, Ovarium Cancer (General).
KARSINOMA OVARIUM
( Oleh : ARI )


I. Anatomi dan Fisiologi Ovarium
Ovarium adalah salah satu organ sistem reproduksi wanita, sistem reproduksi terdiri dari ovarium, tuba fallopi, uterus dan vagina. Kedua ovarium terletak dikedua sisi uterus dalam rongga pelvis dengan panjang sekitar 1,5 – 2 inchi dan lebar < 1 inchi, ovarium akan mengecil setelah menopause.
Ovarium memiliki dua fungsi yaitu:
1. Menyimpan ovum (telur) yang dilepaskan satu setiap bulan, ovum akan melalui tuba fallopi tempat fertilisasi dengan adanya sperma kemudian memasuki uterus, jika terjadi proses pembuatan (fertilisasi) ovum akan melekat (implantasi) dalam uterus dan berkembang menjadi janin (fetus), ovum yang tidak mengalami proses fertilisasi akan dikeluarkan dan terjadinya menstruasi dalam waktu 14 hari setelah ovulasi.

2. Memproduksi hormon estrogen dan progesteron, kedua hormon ini berperan terhadap pertumbuhan jaringan payudara, gambaran spesifik wanita dan mengatur siklus menstruasi.



II. Kanker ovarium

Kanker ovarium berasal dari sel - sel yang menyusun ovarium yaitu sel epitelial, sel germinal dan sel stromal. Sel kanker dalam ovarium juga dapat berasal dari metastasis organ lainnya terutama sel kanker payudara dan kanker kolon tapi tidak dapat dikatakan sebagai kanker ovarium.
Menurut data statistik American Cancer Society insiden kanker ovarium sekitar 4 % dari seluruh keganasan pada wanita dan menempati peringkat kelima penyebab kematian akibat kanker, diperkirakan pada tahun 2003 akan ditemukan 25.400 kasus baru dan menyebabkan kematian sebesar 14.300, dimana angka kematian ini tidak banyak berubah sejak 50 tahun yang lalu.
Hampir 70 % kanker ovarium epitelial tidak terdiagnosis sampai keadaan stadium lanjut, menyebar dalam rongga abdomen atas (stadium III) atau lebih luas (stadium IV) dengan harapan hidup selama 5 tahun hanya sekitar 15–20%, sedangkan harapan hidup stadium I dan II diperkirakan dapat mencapai 90% dan 70%.


III. Faktor resiko kanker ovarium
Penyebab pasti kanker ovarium masih dipertanyakan, beberapa hal yang diperkirakan sebagai faktor resiko kanker ovarium adalah sebagai berikut:
· Riwayat keluarga kanker ovarium dan kanker payudara
· Riwayat keluarga kanker kolon dan kanker endometrial
· Wanita diatas usia 50 – 75 tahun
· Wanita yang tidak memiliki anak(nullipara)
· Wanita yang memiliki anak > 35 tahun
· Membawa mutasi gen BRCA1 atau BRCA2
· Sindroma herediter kanker kolorektal nonpolipoid
· Ras kaucasia > Afrika-Amerika
· Dll

IV. Jenis kanker ovarium

1. Tumor epitelial
Tumor epitelial ovarium berkembang dari permukaan luar ovarium, pada umumnya jenis tumor yang berasal dari epitelial adalah jinak, karsinoma adalah tumor ganas dari epitelial ovarium (EOC’s : Epitelial ovarium carcinomas) merupakan jenis tumor yang paling sering ( 85 – 90% ) dan penyebab kematian terbesar dari jenis kanker ovarium. Gambaran tumor epitelial yang secara mikroskopis tidak jelas teridentifikasi sebagai kanker dinamakan sebagai tumor bordeline atau tumor yang berpotensi ganas (LMP tumor : Low Malignat Potential).
Beberapa gambaran EOC dari pemeriksaan mikroskopis berupa serous, mucous, endometrioid dan sel jernih.

2. Tumor germinal
Tumor sel germinal berasal dari sel yang menghasilkan ovum atau telur, umumnya tumor germinal adalah jinak meskipun beberapa menjadi ganas, bentuk keganasan sel germinal terutama adalah teratoma, dysgerminoma dan tumor sinus endodermal. Insiden keganasan tumor germinal terjadi pada usia muda kadang dibawah usia 20 tahun, sebelum era kombinasi kemoterapi harapan hidup satu tahun kanker ovarium germinal stadium dini hanya mencapai 10 - 19% sekarang ini 90 % pasien kanker ovarium germinal dapat disembuhkan dengan fertilitas dapat dipertahankan.

3. Tumor stromal
Tumor ovarium stromal berasal dari jaringan penyokong ovarium yang memproduksi hormon estrogen dan progesteron, jenis tumor ini jarang ditemukan, bentuk yang didapat berupa tumor theca dan tumor sel sartoli-leydig termasuk kanker dengan derajat keganasan yang rendah.



Klasifikasi stadium kanker ovarium berdasarkan FIGO (International Federation of Gynecology and Obstetrics(1,13,14).

Stadium I terbatas pada 1 / 2 ovarium
I A

Mengenal 1 ovarium, kapsul utuh, ascites (-)
I B

Mengenai 2 ovarium, kapsul utuh, ascites (-)
I C

Kriteria I A / I B disertai 1 > lebih keadaan sbb :
1. Mengenai permukaan luar ovarium
2. Kapsul ruptur
3. Ascites (+)





Stadium II perluasan pada rongga pelvis
II A

Mengenai uterus / tuba fallopi / keduanya
II B

Mengenai organ pelvis lainnya
II C

Kriteria II A / II B disertai 1 / > keadaan sbb :
1. Mengenai permukaan ovarium
2. Kapsul ruptur
3. Ascites (+)
Stadium III kanker meluas mengenai organ pelvis dan intraperitoneal
III A

Makroskopis : terbatas 1 / 2 ovarium
Mikroskopis : mengenai intraperitoneal
III B

Makroskopis : mengenai intraperitoneal diameter < 2 cm, KGB (-)
III C

1. Meluas mengenai KGB dan /
2. Makroskopis mengenai intraperitoneal diameter > 2 cm


Derajat keganasan kanker ovarium(13,14)
1. Derajat 1 : differensiasi baik
2. Derajat 2 : differensiasi sedang
3. Derajat 3 : differensiasi buruk
Dengan derajat differensiasi semakin rendah pertumbuhan dan prognosis akan lebih baik.

Tanda dan keluhan kanker ovarium(13,14)
Kanker ovarium sulit terdeteksi, hanya sekitar 10 % dari kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal, keluhan biasanya nyeri daerah abdomen disertai keluhan–keluhan:
· Pembesaran abdomen akibat penumpukan cairan dalam rongga abdomen (ascites)
· Gangguan sistem gastrointestinal; konstipasi, mual, rasa penuh, hilangnya nafsu makan dll
· Gangguan sistem urinaria; inkontinensia uri

· Perasaan tidak nyaman pada rongga abdomen dan pelvis
· Menstruasi tidak teratur
· Lelah
· Keluarnya cairan abnormal pervaginam (vaginal discharge)
· Nyeri saat berhubungan seksual
· Penurunan berat badan
· Dll

Deteksi dini kanker ovarium(13,14)
Semakin dini tumor ovarium ditemukan dan mendapat pengobatan harapan hidup akan semakin baik metode pemeriksaan yang sekarang ini digunakan sebagai penyaring kanker ovarium adalah:
Ø Pemeriksaan pelvik dan rektal : termasuk perabaan uterus dan ovarium untuk mengetahui bentuk dan ukuran yang abnormal, meskipun pemeriksaan rektovaginal tidak dapat mendeteksi stadium dini kanker ovarium.
Ø Ultrasounografi (USG): Dengan gelombang ultrasound untuk membedakan gambaran jaringan sehat, kista dan bentuk tumor padat, melalui abdomen ataupun pervaginam, dimana mampu mendeteksi keganasan dengan keluhan asimtomatik tapi ketepatan pada stadium dini rendah.
Ø Penanda tumor CA-125: Pemeriksaan darah CA-125 digunakan untuk menilai kadar CA-125 dimana peningkat pada kanker ovarium, wanita dengan kanker ovarium stadium lanjut terjadi peningkatan CA-125 (>35µ/ml) sekitar 80% walaupun ketepatan pemeriksaan ini baru mencapai 50 % pada stadium dini, pada wanita premonopause, kehamilan, endometriosis, fibroid uterine, penyakit ganguan fungsi hati dan kista ovarium juga terjadi peningkatan kadar CA-125.





Diagnosis kanker ovarium(13,14)
· Anamnesis dan pemeriksaan fisik pelvik
· Radiologi : USG Transvaginal, CT scan, MRI
· Tes darah khusus : CA-125 (Penanda kanker ovarium epitelial), LDH, HCG, dan AFP (penanda tumor sel germinal)
· Laparoskopi
· Laparotomi
· Pemeriksaan untuk mengetahui perluasan kanker ovarium
- Pielografi intravena (ginjal, ureter, dan vesika urinaria), sistoskopi dan sigmoidoskopi.
- Foto rontgen dada dan tulang.
- Scan KGB (Kelenjar Getah Bening)
- Scan traktus urinarius

Penatalaksanaan kanker ovarium(1,13,14)
1. Operasi
2. Radioterapi
3. Kemoterapi

Kanker ovarium epitelial :
· Stadium I : Pilihan terapi stadium I dengan derajat diferensiasi baik sampai sedang, operasi salpingo-ooforektomi bilateral (operasi pengangkatan tuba fallopi dan ovarium) atau disertai histerektomi abdominal total (pengangkatan uterus) dan sebagian jaringan abdominal, harapan hidup selama 5 tahun mencapai 90%, pada stadium I dengan diferensiasi buruk atau stadium IC pilihan terapi berupa:
· Radioterapi
· Kemoterapi sistemik
· Histerektomi total abdominal dan radioterapi

· Stadium II: Pilihan terapi utama operasi disertai kemoterapi atau radioterapi, dengan terapi ajuvan memperpanjang waktu remisi dengan harapan hidup selama 5 tahun mendekati 80 %.
· Stadium III dan IV:
Sedapat mungkin massa tumor dan daerah metastasis sekitarnya diangkat (sitoreduktif) berupa pengeluran asites, omentektomi, reseksi daerah permukaan peritoneal, dan usus, jika masih memungkinkan salpingo-ooforektomi bilateral dilanjutkan terapi ajuvan kemoterapi dan atau radioterapi.

Kanker ovarium germinal :
· Disgerminoma: pengangkatan ovarium dan tuba fallopi dimana kanker ditemukan dilanjutkan radioterapi atau kemoterapi.
· Tumor sel germinal lainnya: pengangkatan ovarium dan tuba fallopi dilanjutkan kemoterapi.

Kanker ovarium stromal :
· Operasi yang dilanjutkan dengan kemoterapi.

Kombinasi standar sistemik kemoterapi berupa TP (paclitaxel + cisplatin atau carboplatin), CP (cyclophosphamide + cisplatin), CC (cyclophosphamide + carboplatin).
Sejak tahun 1993 perkumpulan ginekologi onkologi (GOG) melaporkan bahwa paclitaxel dengan kombinasi cisplatin kini merupakan terapi lini pertama untuk kanker ovarium.
http://www.detak.org/aboutcancer.php?id=21&c_id=0

Home » Blogs » yuhyi mazidah's blog
Makalah Anatomi dan Fisiologi Hewan (Hormon Pada Manusia)
Submitted by yuhyi mazidah on Sat, 06/13/2009 - 13:57

* Pembahasan Hormon Pada Manusia

Pembahasan Makalah Hormon Pada Manusia



Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang mengatur homeostasis, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku.

Sistem hormone (sistem endoklin = sistem kelenjar buntu) yaitu sistem yang terdiri atas kelenjar-kelenjar yang melepaskan sekresinya ke dalam darah. Hormon berperan dalam pengaturan metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, mempertahankan homeostasis, reaksi terhadap stress, dan tingkah laku.

A. Kelenjar-kelenjar yang terdapat dalam tubuh manusia :
1. Kelenjar hipofisis (kelenjar pituitari)
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior
a) Hipofisis lobus anterior yaitu menghasilkan :
Ø Hormone tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar gondok) dan merangsang tiroid untuk mensekresikan hormone tiroksin
Ø Andrenocorticotrophic (corticotropia, ACTH) berfungsi memelihara pertumbuhan dan perkembangan normal korteks adrenal dan merangsang untuk mengsekresikan kortisol dan glucocorticoid yang lain.
Ø Gonadotropin, yang terdiri dari Follicle stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH)
Ø Somatotropic hormone (Ghowth hormone, GH) yaitu hormone yang menyebabkan pertumbuhan dari semua jaringan tubuh yang dapat tumbuh.
Ø Prolaktin (Luteotropic hormone, LTH) berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar susu (glandula mamae)
b) Hipofisis lobus intermedia yaitu hormon perangsang melanosit atau melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
c) Hipofisis lobus posterior yaitu hormon yang dihasilkan :
Ø Hormone vasopressin atau antidiuretik hormone (ADH) yaitu berfungsi untuk mencegah pembentukan urine dalam jumlah banyak dan berpengaruh dalam pengaturan tekanan darah.
Ø Hormon oksitosin yang berfungsi merangsang kontraksi yang kuat pada uterus sehingga penting dalam membantu proses kelahiran.

2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisma (pengeluaran tenaga) manusia

Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur ( yang dinamakan isthmus atau ismus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis dan pretracheal fascia. Pada keadaan tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur perkembangan embriologi tiroid.

Struktur ismus atau isthmus yang dalam bahasa latin artinya penyempitan merupakan struktur yang menghubungkan lobus kiri dan kanan. Posisinya kira-kira setinggi cincin trakea 2-3 dan berukuran sekitar 1,25 cm. Anastomosis di antara kedua arteri thyroidea superior terjadi di sisi atas ismus, sedangkan cabang-cabang vena thyroidea inferior ber-anastomosis di bawahnya. Pada sebagian orang dapat ditemui lobus tambahan berupa lobus piramidal yang menjulur dari ismus ke bawah

Darah ke kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang pertama arteri external carotid(ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke bahagian superior pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di belakang) arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf ini terpotong jika tidak berhati-hati.

Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh arteri inferior thyroid yang merupakan cabang daripada thyrocervical trunk(cabang daripada arteri subclavian). Dalam 3% populasi manusia, terdapat satu lagi arteri ke kelenjar tiroid, iaitu arteri thyroid ima.

Sel tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. Iodin ini akan bergabung dengan asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T3 (triiodotironin) dan T4 (triiodotiroksin). Dalam keadaan normal pengeluaran T4 sekitar 80% dan T3 15%.

Sedangkan yang 5% adalah hormon-hormon lain seperti T2.
T3 dan T4 membantu sel mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP = adenosin tri fosfat). T3 bersifat lebih aktif daripada T4. T4 yang tidak aktif itu diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus yang berada di otak tengah.

Hormon-hormon lain yang berkaitan dengan fungsi tiroid ialah TRH (tiroid releasing hormon)dan TSH (tiroid stimulating hormon). Hormon-hormon ini membentuk satu sistem aksis otak (hipotalamus dan pituitari)- kelenjar tiroid. TRH dikeluarkan oleh hipotalamus yang kemudian merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan TSH. TSH yang dihasilkan akan merangasang tiroid untuk mengeluarkan T3 dan T4. Oleh karena itu hal yang mengganggu jalur diats akan mentyebabkan produksi T3 dan T4

3. Kelenjar langerhans (pancreas)
Pulau langerhans mempunyai sel-sel alfa dan beta.
a) Sel-sel alfa menghasilkan glukogon yang berfungsi meninggikan gula darah
b) Sel-sel beta menghasilkan hormone insulin yang berfungsi mengubah gula darah menjadi gula otot (menurunkan gula darah)
c) Selain itu pancreas juga menghasilkan kelenjar pencernaan.

4. Kelenjar paratiroid
Kelenjar ini menghasilkan hormone paratormon (PTH), yang terletak menempel pada permukaan kelenjar tiroid dan berjumlah 4 buah.
Hormon paratormon (PTH) berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfot di dalam darah. Kekurangan hormone paratiroid dapat mengakibatkan gejala kekejangan otot.

5. Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal, suprarenalis)
Kelenjar anak ginjal terletak menempel di atas ginjal, yang terdiri atas 2 bagian, yaitu :
a) Bagian korteks
Menghasilkan hormone deoksikortison dan kortison. Kekurangan hormone ini dapat menimbulkan penyakit Addison yang dapat mengakibatkan kematian.
b) Bagian medula
Menghasilkan adrenalin (epinefrin). Hormon adrenalin berfungsi
Ø Untuk mengubah gula otot (glikogen) menjadi gula darah (glukosa)
Ø Menyempitkan pembuluh darah sehingga menaikkan tekanan darah
Ø Bersama dengan hormone insulin, adrenalin mengatur kadargula darah sampai 0,1%.

6. Kelenjar kelamin
a) Kelenjar kelamin pria (testis)
Testis mempunyai 2 fungsi utama menghasilkan sel-sel mani (sperma) oleh tubulus seminifelus dan sekresi hormone jantan (antrogen) yaitu hormone testosterone oleh sel-sel leyding.

Hormon testosterone berfungsi untuk mempengruhi spermatogenesis (pembentukan sperma) dan menimbulkan sifat-sifat seks sekunder pada pria seperti suara yang besar, tumbuh cambang, dan lain-lain
b) Kelenjar kelamin wanita (ovarium)
Ovarium dapat menghasilkan ovum (sel telur) dan hormone-hormon ekstrogen dan progesterone.
Estrogen berpengaruh pada :
Ø Pematangan sel-sel kelamin
Ø Pertumbuhan alat kelamin
Ø Pemeliharaan sistem reproduksi
Ø Menimbulkan tanda-tanda seks sekunder pada wanita

Progesteron dihasilkan oleh korpus leuteun yaitu badan kuning di dalam ovarium. Progesteron berfungsi :
Ø Mempengaruhi kontraksi otot rahim
Ø Pada endometrium uterus berfungsi mempersiapkan untuk nidasi bloktostocyst dan mempercepat pertumbuhan kelenjar pada endonetrium uterus.
http://biologi-staincrb.web.id/blog/makalah-anatomi-dan-fisiologi-hewan-hormon-pada-manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar